Destinasi-destinasi Eksotis di Sekitar Gunung Tambora Jalur Selatan (Panduan Wisata)

View Gunung Tambora di Sabana Doro Ncanga
View Gunung Tambora di Sabana Doro Ncanga

Salam Petualang! Kawan petualang, kali ini kita akan membahas mengenai pesona alam di sekitar Gunung Tambora. Gunung Tambora yang kini telah resmi menjadi Taman Nasional merupakan gunung berapi yang terletak di sisi timur Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gunung dengan ketinggian 2.851 mdpl ini terletak di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Aktivitas vulkanik Tambora mencapai puncaknya pada April tahun 1815 lalu. Letusan dahsyat dua abad lalu tersebut telah menelan begitu banyak korban jiwa, mengubur tiga kerajaan di sekitarnya, menyebabkan perubahan iklim di Amerika Utara dan Eropa serta kisah pilu lainnya. Masih banyak lagi cerita-cerita mencengangkan lainnya yang terjadi pada masa itu disebabkan oleh amukan Tambora. Terlepas dari sejarah kelam di masa lalu, Tambora kini menjelma menjadi Raja di Pulau Sumbawa. Alam sekitarnya yang dulu porak poranda kini bermetamorfosis menjadi syurga. Tidak hanya Tambora itu sendiri, tapi kawasan di sekitar Tambora juga menyajikan panorama yang menarik. Sebut saja kekayaan bawah laut di sekitarnya, Pulau Moyo dan Satonda, hamparan sabanna, de el el.

Kawah Tambora yang menganga. Oleh: Putu Dio Yudha Pratama
Kawah Tambora yang menganga. Oleh: Putu Dio Yudha Pratama
pemandangan saat pendakian Si Gutam. Oleh: Putu Dio Yudha Pratama
pemandangan saat pendakian . Oleh: Putu Dio Yudha Pratama

Bukan panduan pendakian yang akan saya kupas di tulisan ini, tapi lebih ke apa saja yang kawan bisa kunjungi selain Tambora. Pendakian menuju puncak Tambora rata-rata memerlukan waktu 3 hari dua malam. Untuk menikmati kemegahan Tambora, kawan dapat menempuh dua jenis jalur; jalur utara dan selatan. Kedua jalur tersebut dapat dicapai dengan arah yang berbeda saat kawan menginjakkan kaki di Cabang Banggo (populer juga dengan sebutan Cabang Sori Utu) di Kabupaten Dompu. Jalanan yang menuju Kecematan Kilo untuk jalur utara, sedangkan yang menuju Kecematan Pekat untuk jalur selatan. Kedua jalur menyajikan pemandangan yang sama-sama menawan namun dengan karakter yang berbeda. Kalau menurut saya, jalur utara tema besarnya Adela “sejarah”, sedangkan selatan Adela “panorama”. Tulisan ini akan dikhususkan untuk membedah pesona Tambora dari jalur selatan. Kenapa eh kenapa? Karena so far kawasan ini bisa dibilang sudah saya kuasai, dengan harapan semoga bisa menampilkan tulisan informatif yang lebih bernyawa. Semoga next time bisa menampilkan cerita dari jaluar utara. Tapi, teteep akan saya ceritakan sedikit mengenai jalur utara.
Jalur utara Tambora didominasi oleh wilayah Kabupaten Bima. Selain keindahan alam dengan nuansa petualangannya, jalur ini juga memungkinkan kawan untuk menyaksikan peninggalan-peninggalan sejarah Kerajaan Sanggar dan kilas balik letusan Tambora. Kerajaan Sanggar juga menjadi korban dari letusan dahsyat Tambora, selain dari Kerajaan Tambora dan Pekat, . Oh iya! Talking about Kerajaan Sanggar, sastrawan angkatan Balai Pustaka, Marah Roesli, pernah tinggal bertahun-tahun di Pulau Sumbawa sebagai dokter hewan. Sebagai kenang-kenangan, beliau menuangkan kisah tentang kehidupan seorang manusia yang tumbuh besar di wilayah Kerajaan Sanggar ke dalam sebuah novel (La Hami, 1953). It’s based on true story, Amigo!
Tambora jalur selatan didominasi oleh wilayah Kabupaten Dompu dengan jalur pendakiannya dapat melalui Desa Pancasila, Doro Ncanga dan Desa Doro Peti. Jalannya sudah sangat bagus, panorama dan destinasi yang ditawarkan juga lebih fariatif. Yuuuk simak!

  • Pulau Nisa Pudu
    Teluk Saleh memang menyimpan pesona yang luar biasa, baik kekayaan bawah lautnya maupun pulau-pulau cantik yang berserakan di dalamnya. Pulau Nisa Pudu adalah salah satunya. Berpasir putih, pemandangan bawah airnya top, padang savananya eksotis, sunset dan sun rise-nya, Gunung Tambora yang dapat terlihat dari pulau kecil tak berpenghuni ini, what an amazing complete package! Paket komplit lah pokoknya. Posisinya tidak jauh dari Dermaga Kempo yang terletak di Desa Soro, hanya butuh 15-20 menit penyebarangan via perahu nelayan. Dengan membayar sewa boat sekitar Rp. 150.000 (daya tampung sekitar 20-an orang), kawan akan diantar lalu dijemput pada waktu sesuai perjanjian. Di perairan Desa Soro ini juga menjadi lokasi acara Selamatan Laut yang diadakan oleh Pemkab Dompu setiap tahunnya. Hanya butuh 30 menit berkendara untuk mencapa Desa Soro dari Dompu, jika kawan ingin ngebolang ke daerah sekitaran Tambora, Nispud akan dilewati dan sudah terlihat dari pinggir jalan. Rugi, Bro kalau nggak mampir, kagak ada tiket masuk lagi. Inga inga! Bawalah persediaan makanan dan minuman yang cukup karena Si Nispud tidak berpenghuni.
Nisa Pudu, si mungil yang menawan. dari sini dapat terlihat juga Gunung Tambora. Saat ke sini penulis pernah melihat segerombolan ikan kecil yang melompat seperti lumba-lumba. Mereka melompat mengiringi boat kami, serentak. Fantastic! Foto Karya: Anisa Nur Iman
Saat ke sini saya pernah melihat segerombolan ikan kecil yang melompat seperti lumba-lumba. Mereka melompat mengiringi boat kami, serentak. Fantastic!
Foto Karya: Anisa Nur Iman

 10550973_813965398624597_3474359089743990717_n 10561654_813965381957932_8763723351638376771_n 10501781_813966228624514_6369384942141264856_n

  • Pantai Hodo
    Pantai berpasir hitam ini pemandangannya tidak terlalu menarik karena pasirnya yang berwarna hitam dan airnya yang gelap. Pantai-pantai seputaran Tambora matoritas berpasir hitam. Mungkin saja karena tertutup material hasil semburan Tambora. Pokoknya pemandangan Hodo itu biasa! Tapi tapi tapi..ada mata air di pinggirnya. Airn jernihnya yang keluar dari sela-sela akar pohon, menyegarkan, mengalir di sisi pantai seperti sungai kecil. Yang istimewanya lagi, tidak jauh dari sumber mata air ada banyak gadis-gadis perawan (baca; kawanan kerbau) yang mandi. Baik di pantainya maupun di aliran mata airnya. Piknik di Pantai Hodo, berarti kawan telah mempraktekkan Bhineka Tunggal Ika; tetap bersatu meski beda spesies, hehe. Hanya butuh sekitar 1,5 jam berkendara dari Dompu.
jika aliran mata air sudah penuh, arisan di Pantai yang bersisian dengan mata air bisa jadi alternatif. It's a real beach party!!
jika aliran mata air sudah penuh, arisan di Pantai yang bersisian dengan mata air bisa jadi alternatif. It’s a real beach party!!

Para bidadari syurga sedang berendam di aliran Mata Air Hodo. Alih-alih menghabiskan waktu di kubangan lumpur, kaum sosialita ini menikmati sejuknya air suguhan alam. Pada sore hari mereka akan angkat kaki dan kembali ke padang rumput

tukang pijit
neng! jangan berdiri doang, do your duty! *pijat
  • Sabanna Doro Ncanga
    Panjang kali lebarnya entah berapa, yang jelas butuh sekitar 30 menit berkendara untuk menyusurinya dari ujung ke ujung. Hamparan padang rumput dengan bebatuan vulkanis yang berserakan di atasnya, reliefnya yang macam-macam, hewan ternak yang hidup di atasnya, pohon bidara dan akasia yang menghiasi, sungguh pemandangan yang perfekto! Parfait (baca; parfé), kalo kata orang Prancis mah. Masih ada lagi, bro! Di utara berdiri dengan gagahnya Gunung Tambora sedangkan di sebelah selatan tersaji Teluk Saleh yang tenang dan karismatik. Mau sepeda gunung-an, camping-an, motor trail-an, off road-an bahkan lari-larian ala lagu Bollywood di sabana ini, bisya bisyaaa!
20150322_164244
tuh liat kuda, sapi, kerbau hidup semaunya di sabana ini. makan-makan sendiri, mengurus diri sendiri. Inilah cikal bakal lahirnya “susu kuda liar”. Liarnya ya begitu itu

20150322_163456

20150322_163154 DSC07278

coba deh kawan googling tentang khasiat Daun Bidara, akan kawan temukan beeeeerjuta khasiat. kapsul ekstrak daun bidara sedang menanjak popularitasnya, seperti kulit manggis dan daun sirsak gitu lah. Pohonnya berduri, buahnya bulat-bulat asam kecut. Warga Dompu-Bima biasa memakannya sebagai bahan rujak. pohonnya dijadikan tempat berteduh oleh hewan-hewan ternak. Voila! Pohon Bidara di Sabana Doro Ncanga
coba deh kawan googling tentang khasiat Daun Bidara, akan kawan temukan beeeeerjuta khasiat. kapsul ekstrak daun bidara sedang menanjak popularitasnya, seperti kulit manggis dan daun sirsak gitu lah. Pohonnya berduri, buahnya bulat-bulat asam kecut. Warga Dompu-Bima biasa memakannya sebagai bahan rujak. pohonnya dijadikan tempat berteduh oleh hewan-hewan ternak. Voila! Pohon Bidara di Sabana Doro Ncanga
  • Gunung Doro Ncanga
    Literary means “Gunung Bercabang” karena bentuknya tidak runcing seperti gunung pada umumnya melainkan seperti teriris, lebih-lebih jika dilihat dari Teluk Saleh di belakangnya. Konturnya unik, terlihat eksotis dan jika didaki pemandangan Tambora dan Teluk Saleh terlihat lebih maksimal pesonanya. Jadi pemirsa, kenapa disebut Sabana Doro Ncanga karena di sabana tersebut terdapat Doro Ncanga.

DSC07039

dari puncak gunung ini, di depan mata berdiri dengan gagahnya Gunung Tambora. Balik badan, teluk Saleh, mamen!
dari puncak gunung ini, di depan mata berdiri dengan gagahnya Gunung Tambora. Balik badan, teluk Saleh, mamen!
tenaang. nggak tinggi kok. it's easy to climb. sambil ngesot aja bisaa
tenaang. nggak tinggi kok. it’s easy to climb. sambil ngesot aja bisaa
  • Mata Air Rao dan Wau
    Mata air yang berdampingan dengan pantai, sama saja dengan Pantai Hodo tadi hanya saja di kedua tempat ini tidak ada kerbaunya. Kawan dapat memilih, mandi di air tawar atau air asin.
DSC07046
salam hangat dari “kubangan” air tawar
DSC07075
yang kanan itu tawar sedangkan yang kiri asin
lompat salto di Mata Air Wau
lompat salto
  • Calabai

Calabai merupakan ibu kota Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu, salah satu wilayah di kaki Gunung Tambora. Bagi kawan yang ingin menjelajahi tiap senti keindahan di jalur selatan tambora, dapat menemukan banyak guest house di sini. Jangan bayangkan guest house mewah seperti di desa-desa wisata di Jogja dan Bali. Rumah penduduk yang disewakan! Bayangkan saja kawan sedang KKN dan menginap di rumah penduduk setempat. Namanya juga “salam petualang” ya begini ini seninya ngebolang ke Pulau Sumbawa. Saya sendiri sih belum membuktikan sendiri bagaimana keindahannya karena nggak bisa renang apalagi menyelam, jadi tak ada foto sobat. Dari sebuah acara TV, entah judulnya apa, saya menyaksikan keindahan bawah laut Calabai. Betapa acara tersebut menunjukkan kemegahan alam bawah laut Calabai. Adegan selanjutnya tentang aktivitas Komunitas “Kompak” (komunitas pemerhati konservasi bawah laut gitu lah) yang menanam terumbu karang dan menetaskan telur penyu. Wawancara lagi dengan seorang teman via inbox facebook, temannya yang pernah menyelam di Wakatobi mengatakan, “kerenan Calabai, Bro!”. Penyeberangan via boat nelayan menuju titik diving tidak jauh dari Calabai. Buktikkanlah! Bersahabatlah dengan para nelayan, mereka pasti tau.

  • Pulau Satonda
    Satonda merupakan pulau vulkanis yang membetuk kawah berupa danau air asin (Danau Moti To’i) seluas 0,8km². Awalnya danau Moti To’i berair tawar selayaknya danau pada umumnya, tapi gelombang pasang yang disebabkan oleh letusan maha dahsyat Tambora pada 1815 lalu telah mendorong air laut masuk ke dalam danau dan terperangkap hingga kini. Bagi para peneliti, Satonda masih menyisakan banyak misteri “mengapa begini dan mengapa begitu”, misalnya saja kadar apalah yang terkandung dalam air danau tidak seperti pada air laut, hewan-hewan endemiknya de el el. Biarkan mereka penasaran sendiri, kita tunggu saja hasil akhirnya ya, hehe. Pulau eksotis seluas 4,8km² kini sudah termasuk dalam kawasan Taman Nasional Tambora yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada April 2015 lalu. Satonda, Ia bersih, rapi, tertata dan beradab, sudah dikelola dengan baik. Tidak hanya menyajikan pemandangan danau yang menakjubkan tapi juga pantai yang menawan. Air pantainya bening dengan air yang bergradasi hijau, pemandangan bawah lautnya menjadi syurga untuk senorkeling. Selain via darat melalui Kabupaten Dompu, wisatawan yang berkunjung ada juga yang via laut. Biasanya mereka datang ke mari setelah mengunjungi Pulau Moyo atau yang mengikuti paket wisata pesiar yang dari Bali atau Lombok menuju Labuna Bajo di Flores. Akses menuju Satonda bisa dilalui dari Labuan barat Desa Nanga Miro Kabupaten Dompu dari sisi selatan dan desa Labuan Kananga di sebelah timur. Dua wilayah ini sangat dekat dengan Pulau Satonda yaitu sekitar 15-20 menit penyebrangan dengan menggunakan motor boat maupun perahu nelayan. Bisa juga dari Pelabuhan Calabai. Untuk opsi yang ketiga penyeberangannya lebih lama tapi aksesnya mudah bagi kendaraan
DSC07430
Welcome to Satonda Island!
pantai di Pulau Satonda. Dari jauh terlihat kapal-kapal pengantar wisatawan yang menuju Labuan Bajo di NTT
tangga menuju Danau Moti To'i
Tangga menuju Danau Moti To’i
DSC07463
Pohon Batu di Pulau Satonda. Semacam Air Mancur di Italia, permohonan akan terkabul jika melempar koin ke dalam kolam air mancur, juga Jembatan Pont Des Arts di Prancis dengan gembok-gembok cintanya
DSC07613
Pulau Satonda dari boat
DSC07536
untuk menikmati pemandangan Danau Moti To’i dari atas, terdapat jalur pendakian yang memakan waktu sekitar 30 menit. Nanjak abiis..semangat! Ada perjuangan ada view yang wow

DSC07460

  • Pulau Moyo
    Pulau Moyo terletak tepat di “mulut” Teluk Saleh. Meski secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Sumbawa, Moyo dapat juga dicapai dari Kabupaten Dompu dan Bima. Letaknya yang masih di perairan yang sama dengan Satonda menjadikan kunjungan ke dua pulau eksotis tersebut menjadi paket wisata yang banyak diminati. Pulau seluas 32.044 Ha ini resmi menjadi Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo dan Taman Buru Pulau Moyo sejak 24 September 1986. Moyo tidak hanya menyajikan keindahan pantai dan alam bawah laut selayaknya pulau-pulau lain, tapi juga air terjunnya. Konon terdapat 4 air terjun di Moyo, namun Mata Jitu dan Diwu Mba’i lah yang paling banyak dikunjungi. Pernah dikunjungi Putri Diana dan beberapa tokoh dunia lain menjadi bukti bahwa Moyo tidak diragukan lagi pesonanya. Foto pulau Moyo, saya belum punya yang asli. Semoga segera bisa punyaaa..coba deh kawan googling, keindahannya..kagak tahhhan!!

Penginapan: wilayah kota

kalo dari yang penulis pelajari pas jaman kuliah si, yang ada di Dompu sekitar kota ini belum bisa disebut hotel, tapi lebih ke penginapan tapi dijamin nyaman. Kisaran harga per kamar IDR 75.000-300.00an
• Hotel & Resto Anisa Jl. Mahoni (fully recomended!! makanannya enak, hotelnya yahoot!)
• Hotel Sahab Jl. Sukarno Hatta
• Hotel Tursina Jl. Senokeling
• Hotel Samada Jl. Gajah Mada No.18 Dompu
• Hotel Adyaksa Jl. Mahoni
• Hotel & Resto Rinjani Jl. Sultan Hasanudin (0370) 21445
• Wisma Praja Jl. Sukarno Hatta No. 18 (0373) 21168
• Wisma Kota Baru Jl. Senokling (0370) 21031

Aksesibilitas

  • Udara: bandara terdekat adelah Bandara Sultan Salahudin di Bima. Dari bandara, butuh sekitar 1 jam berkendara menuju Dompu dengan kendaraan pribadi, 1,5 jam dengan Bus Bima-Dompu/pp yang dapat dicegat di depan bandara.
  • Darat: terdapat dua armada bus jurusan Dompu-Mataram/pp yang berangkat pagi hari jam 08.00 dari Terminal Mandalika di Mataram; Bus Dunia Mas dan Sinar Rejeki dengan tiket seharga 200-an ribu dengan durasi perjalanan sekitar 12 jam. Alternatif lain, kawan dapat menggunakan bus-bus jurusan Mataram-Bima/pp yang berangkat mulai jam 7 pagi dan jam 3 sore; Langsung Indah, Surya Kencana, Surabaya Indah dll.
    Ada juga beberapa Armada bus yang menghubungkan kota-kota di Jawa dengan Pulau Sumbawa seperti Dunia Mas, Langsung Indah dan Rasa Sayang di Jakarta. Tititan Mas dan Tiara Mas di Malang.
  • Laut: dapat menuju Pelni hingga ke Pelabuhan Bima, dilanjutkan dengan Bus Bima-Dompu/pp

Rekomendasi Rumah Makan yang menyediakan menu khas Dompu
• RM Manca, Jado
• RM Mantika Rato, depan kantor Kelurahan Karijawa
• Salaja Mama Iyan, Larema

sekian pembahasan tentang Tambora jalur selatan. Sampai ketemu di Pembahasan selanjutnya yaaa..bye byeee! *Di tengah cahaya purnama, ditemani Kopi Tambora dan alunan suara merdu Alicia Keys “fallin”

Dompu, 4 Juni 2015

Zakiyatun Najwah

baca juga

https://sangajigroup.wordpress.com/2015/05/04/dompu-tanah-sumpah-palapa-panduan-wisata/

https://sangajigroup.wordpress.com/2015/02/09/profil-pulau-sumbawa-dari-kacamata-traveller-2/

https://sangajigroup.wordpress.com/2015/05/14/8-kategori-emejing-dari-pulau-sumbawa-panduan-wisata-2/

14 pemikiran pada “Destinasi-destinasi Eksotis di Sekitar Gunung Tambora Jalur Selatan (Panduan Wisata)

  1. Ping-balik: Sumbawa | nurintan10
  2. Saya takjub sama keindahan-keindahan tersembunyi di sekitar Gn. Tambora! Btw, rencana tahun ini mau kesana, pakai mobil 4×4 (double cabin) dari JKT. Soal keamanan bagaimana ya? apakah keliling2 disana harus pakai org lokal agar lebih aman dan tidak tersesat? Bahkan kalo tau ada Tour lokal yang bisa menemani hehe Terima kasih banyak lho infonya..saya jadi tidak sabar ingin kesana.

    Suka

Tinggalkan komentar